FGD Pengelolaan Calon Kebun Induk Kelapa Genjah Entog Kebumen
Di Indonesia, kelapa merupakan produk perkebunan yang sangat penting bagi kebutuhan hidup masyarakat, karena kelapa memiliki banyak sekali manfaat diantaranya sebagai sumber kebutuhan pangan dan industri bagi Indonesia. Dilatarbelakangi tingginya permintaan kelapa Indonesia dari negara lain, mendorong BSIP Perkebunan bersama BSIP TRI (BSIP Tanaman Industri & Penyegar) untuk mengadakan Focus Group Discussion (FGD) terkait cara pengelolaan Kebun Induk (KI) terutama Kelapa Genjah Entog Kebumen yang banyak diminati dan dibutuhkan oleh produsen untuk kebutuhan pangan dan industri.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala BSIP Perkebunan, Ir. Syafaruddin, PhD. Dalam arahannya, beliau menyampaikan bahwa “kegiatan FGD sudah didahului dengan penanaman perdana kelapa Genjah Entog Kebumen (GEK) di Kebun Induk (KI) seluas 6 hektar yang berloka di BSIP TRI. Lebih lanjut Syafaruddin menyampaikan alasan pemilihan kelapa GEK karena memiliki banyak kelebihan diantaranya air buahnya memiliki Tingkat kemanisan yang tinggi dan juga niranya dapat dibuat gula menjadi kelapa, sehingga berpotensi untuk dikembangkan KI ini salah satu solusi kita untuk menyediakan benih kelapa unggul yang bersertifikat” tuturnya.
FGD kali ini menghadirkan 4 narasumber yaitu Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Perkebunan yang di wakili oleh Ratna Rubandiah, S.E, MS.c., Executive Director International Coconut Community (ICC) Ir. Jelfina Alouw, MSc, PhD., Dinas Pertanian & Pangan Kabupaten Kebumen Teguh Yuliono, S.T. M.Si, dan Kepala BSIP Palma Dr. Steivie Karouw, S.TP., M.Sc. Selain itu, di hadiri juga oleh berbagai stakeholder yang terkait dengan pengembangan kelapa di Indonesia.
Pada kesempatan kali ini Ratna Rubandiah selaku perwakilan dari Direktorat Perbenihan Direktorat Jenderal Perkebunan menjelaskan bahwa “Selama ini kebun-kebun sumber benih masih banyak yang di produksi di luar area-area pengembangan kawasan, kami ada area pengembangan kawasan untuk komoditi kelapa. Harapannya bisa banyak sumber kebun-kebun benih unggul yang bisa mendekati area kawasan sehingga dapat meminimalisir biaya dan resiko kerusakan yang tinggi akibat rentang jarak yang sangat jauh antara kebun sumber benih atau pun produsen sumber benih. Jadinya sumber benih cenderung mahal. Maka dari itu semoga ke depannya benih kelapa ini bisa teregulasi dengan baik”.
Pemaparan materi juga disampaikan oleh Jelfina Alouw dari ICC mengenai Potensi dan Keunggulan Kelapa Indonesia di Dunia Internasional. Jelfina menyampaikan bahwa “kebutuhan benih belum tercukupi sehingga program pengadaan Kebun Induk (KI) sangat strategis untuk menjawab tantangan kebutuhan benih untuk program peremajaan dan perluasan tanaman kelapa di Indonesia”.
Dinas Pertanian & Pangan Kabupaten Kebumen turut hadir dalam pemaparan materi di FGD kali ini dan disampaikan langsung oleh Kadis Teguh Yuliono yang menjelaskan bahwa “saat ini Dinas Pertanian & Pangan Kabupaten Kebumen sedang melakukan pengembangan untuk Pembangunan KI Genjah Entog Kebumen agar dapat menyediakan benih untuk kebutuhan peremajaan dan pengembangan, melindungi sumber genetik kelapa dari kepunahan dan menjamin ketersediaan benih unggul bermutu dari fisik dan genetiknya”.
BSIP TRI selaku tuan rumah memberikan laporan terkait pengembangan KI yang disampaikan oleh Kepala BSIP TRI, Dr. Tedy Dirhamsyah, SP, MAB “bahwa dengan di bangunnya KI seluas 6 hektar dapat menghasilkan sekitar 120.000 benih senilai kurang lebih 6 miliar. Selain itu , petani bisa memperoleh benih kelapa unggul yang berkualitas untuk meningkatkan budidaya kelapa” tuturnya.